Gejala Anemia

Wiki Article

Gejala Anemia

Anemia adalah KURANG DARAH salah satu kondisi paling lazim yang diamati dokter keluarga di kantor. Anemia didefinisikan sebagai tingkat hemoglobin yang lebih rendah dari normal dalam aliran darah. Hemoglobin adalah protein pembawa oksigen di dalam sel darah merah kita, dan diukur segera oleh sebagian besar peralatan pengujian laboratorium otomatis dan telah menggantikan hematokrit sebagai pengukuran standar emas untuk menilai anemia. Hematokrit adalah kandungan dari semua darah yang merupakan sel darah merah, sisanya adalah plasma, dan merupakan nilai yang dihitung oleh lebih dari satu besar laboratorium modern. Tingkat hemoglobin normal adalah 12-16 mg/dl pada wanita, dan 13-17 mg/dl terhadap pria.

Karena hemoglobin mempunyai oksigen berasal dari paru-paru ke jaringan tubuh, sebagian gejala anemia terjalin segera bersama upaya tubuh untuk tingkatkan pengiriman oksigen. Gejala-gejala ini kerap termasuk:

Takikardia: KEKURANGAN ZAT BESI Ini adalah detak jantung cepat yang tidak normal. Dalam upaya untuk tingkatkan curah jantung dan memberi tambahan lebih banyak darah kaya oksigen berasal dari paru-paru, pasien anemia sering mengalami takikardia sementara istirahat dan selagi beraktivitas. Pasien mungkin menggambarkan ini sebagai detak jantung berdebar atau cepat.
Dispnea sementara aktivitas: Kurangnya oksigen yang dikirim ke jaringan dikarenakan persentase hemoglobin yang rendah kerap membuat perasaan sesak napas, yang disebut dispnea, bersama dengan pengerahan tenaga.
Pusing kala berdiri tegak: Ini disebut ortopnea di kalangan medis, dan mengenai dengan penurunan tekanan darah.

Gejala lain yang lazim KURANG DARAH bersama anemia terhitung kelelahan, insomnia, pucat pada kulit dan mata, ada problem berpikir atau berkonsentrasi, dan kram kaki.

Penyebab khusus anemia sanggup dikaitkan bersama dengan tanda-tanda lain yang lebih spesifik untuk tipe anemia tersebut. Kekurangan zat besi, yang bisa membawa dampak anemia mikrositik, terkadang dikaitkan dengan konsumsi hal-hal yang kebanyakan tidak dimakan, lebih-lebih es. Ini disebut pica. Kekurangan zat besi juga bisa membuat pecahnya sudut mulut. Kekurangan vitamin B12 sering dikaitkan dengan tanda-tanda neuropati perifer. Ini kerap berbentuk rasa sakit atau terbakar di kaki atau tungkai. Kekurangan B12 termasuk mampu menyebabkan tanda-tanda neurologis yang lebih serius.

Anemia hemolitik adalah tipe anemia yang disebabkan oleh penghancuran sel darah merah yang cepat, biasanya karena sistem autoimun di mana tubuh mengembangkan antibodi terhadap sel darah merah. Pada pasien anemia type ini sanggup mengembangkan penyakit kuning gara-gara memetabolisme dan membuang bilirubin yang merupakan produk sampingan metabolisme hemoglobin. Ini juga bisa dikaitkan dengan pembesaran hati dan limpa atau urin berwarna gelap.

Report this wiki page